Langsung ke konten utama

CERITAIN AJA SIH

haii, ini aku ketika menyendiri di naungan indahnya langit malam, waktu menunjukan pukul 01:04 dini hari.


how was your day? semoga berjalan baik seperti yang kalian inginkan yaa, lagi sibuk apa sekarang?, semangat yaa untuk semua yang sedang kamu perjuangkan.


udah, itu intinya pernah gak sih kalian tiba-tiba mau tau kabar orang-orang di sekitar kalian, kaya tiba-tiba mau denger cerita orang lain gitu lohh.


aku kadang kaya gitu lohh, dengan pertanyaan small attention gitu kadang bisa bikin kita lebih lega, lebih enteng aja gak sih sama apa yang udah kita jalanin hari ini, entah itu masalah, atau pun kebahagian yang kita sedang rasakan di hari itu, tapi kita mau berbagi cerita tentang kebahagian tersebut.


mungkin dari beberapa orang menganggap aku kesepian, tapi sebenernya emang aku seneng menyendiri ketika malam. 


malam itu waktu yang tepat untuk mengoreksi, evaluasi diri gak sih. sepi, tenang, nyaman aja sendirian ketika malam gituu.


untuk kamu yang sedang punya isi hati, yang mau di ceritain kamu bisa email di akun yang udah aku cantumin di blog aku yaa.


goodluck.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DI SETIAP MALAM.

'Kopi', aneh rasanya jika kau tak mengerti maksudku, mungkin butuh sedikit waktu dan butuh 10X? 100X? 1000X? pengucapan untuk bisa mengerti kopi yang ku maksud. atau 'tepo'? mungkin kamu bisa lebih mudah mengerti maksudku, karena aku yakin kamu banyak belajar darinya. entah "kopi" atau "tepo" sama saja, sama-sama dirindukan, lagi juga bagian terpahit dari kopi, bukan ampasnya bukan juga dari kopinya arabica atau robusta, tapi dari telinga yang sudah lama tak mendengar suaranya atau bahkan dari kepala yang sudah mulai lupa bagaimana nada dan intonasi di setiap kata, bimbang ragu antara terus melangkah tanpanya yang selalu bersarang di sanubari atau... atau tidak ada, tidak ada pilihan lain sebelum aku bisa membuat kopi itu selalu manis di sepanjang seruputannya, seandainya ombak di laut mengetahui akan hal ini dan mau menghanyutkanku ke tepian dengan tenang dan bersama, akan aku buat lapangan padel di dalam laut!

sanubari di atalantis

antara sedih dan senang menjadi satu, sedih karena kau merasa semua mimpi itu menghantui pikiranmu, seolah-olah mimpi itu hanya fiksi belaka, semua mimpi itu hanyalah omongan pemanis, perlu diingat aku tidak sedang mencalonkan diri menjadi pns yang membutuhkan banyak suara dengan mimpi-mimpi yang aku janjikan. kau harus tau! aku sedang memperjuangkan semua mimpi itu, bahkan ketika aku sedang sendiri di dalam lara ataupun bias cahaya, ku perjuangkan! semua aku perjuangkan! sambil menjaga rindu dan rasa ini, sampai kini dalam ramai aku sendiri mempertahankan dan memperjuangkan itu semua. Dan jika waktunya nanti tiba aku akan kembali dan memberikan pilihan terakhir, untuk menunaikan janjiku pertanda ini memang sudah saatnya untuk menjadi satu atau tidak sema sekali. semoga perjuangan dan pengorbananku tidak sia-sia, semoga semua sakit yang kau rasakan bisa terbayarkan. Juga senang ketika kamu masih mengingatku, masih menjadikanku salah satu figur yang bermakna di hidupmu, cukup memberikan...

HARAP-HARAP

  Entah sudah berapa ribu jam, berapa ratus hari, beberapa tahun kita kita lalui. Aku tau ini memang salahku, aku tau aku memang sudah banyak sekali membuatmu kecewa dan luka, akan tetapi didalam hatiku yang paling dalam aku selalu menunggumu di hari tuaku, begitulah kata hati seekor bajing yang telah melakukan kesalahannya, sayangnya ia telat menyadarinya. hati terlanjur hancur, rasa terlanjur hilang, hanya ada penyesalan yang ia miliki sekarang, manusia yang sangat cinta, sayang, dan percaya kepadanya telah pergi, atas permintaanya sendiri, bodoh memang manusia yang tidak bisa membedakan antara bangkai dan mawar. Terkadang saat rembulan menemani sedihku, aku merasa ikhlas karena memang sepertinya manusia seindahnya tak pantas menyimpan bangkai didalam hatinya, namun terkadang juga aku sedih atas kesalahanku, sangat ingin mengulang waktu dan memperbaiki semuanya, sampai saat ini tidak tau mana jalan yang terbaik yang harus kupilih, memperbaikinya kah sebagai manusia yang gagal, at...