Langsung ke konten utama

HARAP-HARAP

 

Entah sudah berapa ribu jam, berapa ratus hari, beberapa tahun kita kita lalui.

Aku tau ini memang salahku, aku tau aku memang sudah banyak sekali membuatmu kecewa dan luka, akan tetapi didalam hatiku yang paling dalam aku selalu menunggumu di hari tuaku, begitulah kata hati seekor bajing yang telah melakukan kesalahannya, sayangnya ia telat menyadarinya.

hati terlanjur hancur, rasa terlanjur hilang, hanya ada penyesalan yang ia miliki sekarang, manusia yang sangat cinta, sayang, dan percaya kepadanya telah pergi, atas permintaanya sendiri, bodoh memang manusia yang tidak bisa membedakan antara bangkai dan mawar.

Terkadang saat rembulan menemani sedihku, aku merasa ikhlas karena memang sepertinya manusia seindahnya tak pantas menyimpan bangkai didalam hatinya, namun terkadang juga aku sedih atas kesalahanku, sangat ingin mengulang waktu dan memperbaiki semuanya, sampai saat ini tidak tau mana jalan yang terbaik yang harus kupilih, memperbaikinya kah sebagai manusia yang gagal, atau mengikhlaskannya layaknya seorang pengecut.

Terlalu banyak harap dan cita saat kita bersama, bahkan saat kita sudah tidak menjadi satu kita masih membuat rencana bersama, dari kita untuk kita bersama di hari tua, tak pernah bisa fokus dalam melakukan semua hal kenangan nya masih terjadi didalam pikiranku seperti tidak pernah pergi dalam jiwa ini.

Aku berhasil merubah dirimu menjadi yang sekarang, menjadi sosok yang kuat dan tangguh, senang rasanya ketika mengetahui hal tersebut aku bisa menemani disetiap langkah dalam prosesmu.

maaf jika bukan aku orangnya yang akan menjadi akhir kisah hidupmu, buka berarti aku sudah benar melepasmu, haya saja aku sadar aku tidak bisa terus memaksamu untuk selalu ada disetiap langkah dalam proses hidupku.

Harapanku adalah dia mengetahui bahwasanya tujuan hidupku masih sama seperti yang pernah aku katakan kepadanya. 

Terimakasih karena pernah hadir dalam hidupku, terimakasih karena telah merubahku untuk menjadi lebih kuat dalam menerima kenyataan, semoga takdir mempertemukan kita kembali di titik yang sudah siap untuk saling menemani sampai di liang lahat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibawah langit mendung Jogja.

Lara yg ia bopong membuat langit Jogja turut bersedih, entah apa maksudnya melakukan semua ini, bak ladang jagung yg dirawat dengan sepenuh hati eksistensinya melekat erat pada tubuh ini.  intusi yg mengalir deras memberikan banyak kemungkinan konsekuensi yg akan jagung rasakan. Dan kini asumsiku menyelam riang dalam bayangnya.

FILOSOFI PUNGGUNG TANGAN

 Entah apa warna kulitnya coklat kah, atau putih kah, entah untuk apa ia sering di gunakannya, yang aku tau ia adalah titik kumpul segala rasa dan lara, wadah yang tepat untuk mencurahkan semua isi kepala, meskipun ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya tapi ia mampu mengalihkan rasa gelisah dengan sempurna.  mengelusnya, menciumnya, bersandar dengannya adalah cara terbaik untuk menghilangkan penat. 

SANAJAN TEU LUMPAT, NGAN ULAH CICING!

 SANAJAN TEU LUMPAT, NGAN ULAH CICING, adalah pepatah bahasa sunda yang lagi rame banget nih di kalangan anak muda, yang artinya biarpun ngga lari tapi jangan diem.  pasti sering denger kalimat itu kan, ternyata pribahasa itu sudah lama ada di bahasa sunda, kalimat ini maknanya sama persis seperti yang pasti sering kalian dengar atau  baca di media sosial seperti di tiktok, instagram DLL, kalimatnya "cape bole nyerah jangan".  sadar gak sih berarti perihal ini tuh, udah sering banget di rasakan oleh banyak kalangan muda sejak jaman dulu banget, tapi bukan itu topik utamanya, topik utamanya adalah kenapa banyak orang sukses yang berhasil dengan mimpi mereka, apakah mereka ngga pernah merasa cape?  itu hanyalah untuk orang yang gak mau berusaha, Prof. Dr. Ing. H. Bacharudin Jusuf Habibie. siapa yang tidak kenal beliau, beliau adalah Presiden indonesia ke 3 sekaligus pelopor pertama tericiptanya pesawat terbang di indonesia, apakah seorang BJ. Habibie tidak pernah ...