Entah sudah berapa ribu jam, berapa ratus hari, beberapa tahun kita kita lalui. Aku tau ini memang salahku, aku tau aku memang sudah banyak sekali membuatmu kecewa dan luka, akan tetapi didalam hatiku yang paling dalam aku selalu menunggumu di hari tuaku, begitulah kata hati seekor bajing yang telah melakukan kesalahannya, sayangnya ia telat menyadarinya. hati terlanjur hancur, rasa terlanjur hilang, hanya ada penyesalan yang ia miliki sekarang, manusia yang sangat cinta, sayang, dan percaya kepadanya telah pergi, atas permintaanya sendiri, bodoh memang manusia yang tidak bisa membedakan antara bangkai dan mawar. Terkadang saat rembulan menemani sedihku, aku merasa ikhlas karena memang sepertinya manusia seindahnya tak pantas menyimpan bangkai didalam hatinya, namun terkadang juga aku sedih atas kesalahanku, sangat ingin mengulang waktu dan memperbaiki semuanya, sampai saat ini tidak tau mana jalan yang terbaik yang harus kupilih, memperbaikinya kah sebagai manusia yang gagal, at...
Asbak Lara
ketikan seekor kupu-kupu yang nyaman bergaul dengan bajing, sebuah wadah untuk mengalirkan rasa dan derita dengan harapan bisa menjadi sebuah landasan restorasi diri bagi kepompong muda